Jumat, 01 Juni 2012

KATANYA REFORMASI

FROM REVOLUTION TO REFORMATION

Disadari atau tidak, seluruh murid begitu khidmat mengikuti seluruh rangkaian upacara pada masa pemerintahan Soekarno-Soeharto.. Setiap hari senin pagi, murid-murid menghadiri rapel mingguan. Jiwa mereka terbakar saat lagu Indonesia Raya mulai dikumandangkan..

HORMATTTTTTTTTTTTTTTTTTTT GRAK........

Dengan serempak seluruh peserta upacara mengangkat tangan kananya dan diletakan di depan dahi mereka.. sebuah tanda penghormatan saat sangsaka merah putih akan mulai dikibarkan... semua penuh dengan keseriuasan, membayangkan bagaimana perjuangan para pendahulu yang berkorban jiwa dan raga bagi terwujudnya kemeredekaan INDONESIA.

Namun, seiring berjalanyaa waktu. tahun 1998 saat Amien Rais sebagi tokoh reformasi berhasil menggulingkan rezim Soeharto yang telah lama bercokol ditampu kekuasaan. Reformasi yang dimpikan merubah besar-besaran segala sistem kepemerintahan.. Demokrasi dijadikan dasar agar terciptanya kebebasan berpendapat. para tokoh, aktivis, juga mahasiswa yang bergabung dalam upaya menggulingakn rezim Soeharto meyakini bahwa reformasi adalah satu-satunya cara agar Indonesia bisa melesat maju dan bahagia.

INILAH AMIEN RAIS


Ternyata dugaan mereka salah, salah, salah dan salah.
dulu, pada saat pemertintahan orde baru.. keadaan Indonesia begitu aman, tingkat kriminalitas pun masih relatif rendah... barang dan kebutuhan sehari-hari begitu murah. Bukan hanya itu, Indonesiapun mampu besaing ditingkat dunia dan disebut-sebut sebagai macan asia.

Nah coba kita bandingkan dengan sekarang...
Jangankan untuk turut khidmat dalam upacara dihari senin, untuk hadir saja enggan. Jiwa nasionalisme yang dimiliki masyarakat kini telah terkikis dan mulai pudar. Banyak pelajar ataupun mahasiswa berprsestasi yang belajar diluar negri enggan untukk pulang ke-negaranya karena tidak diberi harga tinggi.

Reformasi dan demokrasi membuat semakin beraninya masyarakat menentang pemerintah.. demo besar-besaran sering digelar, bahkan tak jarang berakhir anarkis. Masyarakat Indonesia kini mudah tersulut emosi, ada isu sedikit main hantam dan adu jotos. Tingkat kriminallitas semakin meningkat tajam... keamanan sudah tidak terjamin di Negeri ini.

Nah, ada lagi KORUPSI...
BERANTAS KORUPSI
pada zaman Soeharto, korupsi hanya dilakukan oleh seglintir orang yang dekat dengan beliau dipemerintahan. Kalau sekarang... bisa dilihat sendiri... seluruh staf kenegaraan, baik pejabat, staff bahkan ajudan sampai sopirnya pun bisa terlibat dalam lingkaran setan.



Miris jika melihat negara sendiri dalam keadaan yang teramat kacau seperti ini. Pemuda sekarang nampak terlihat tidak peduli.. hari senin bukanya digunakan untuk turut serta berupacara pagi.. malah mereka asik berjoged diacara-acara musik. Entah mereka sudah tidak peduli atau frustasi???

By: Qomi Uthugyan



"writing is process" My lecture said.

Menulis adalah sebuah proses, untuk mulai menulis memang gampang-gampang susah.
selain ide-ide yang sering datang dan pergi begitu cepat, bahkan ide itu terkadang lenyap seketika sebelum kita sempat menuangkanya dalam sebuah tulisan. lalu bagaimana cara mensiasati agar menulis itu terasa begitu mudah dan mengasyikkan ??

Nah saya akan berbagi tips disini, dan semoga tips saya mampu membantu anda-anda yang akan mencoba menulis:

1. You have to realize that writing is only process, don't be afraid of getting some mistakes in your writing.
     Jangan pernah takut salah, jangan pernah berfikir kalau tulisan yang anda hasilkan itu buruk. berfikirlah positif, anda sedang mulai berkarya dan tak ada karya yang baik yang dihasilkan dengan cara yang instan, semua butuh proses dan butuh banyak latihan.

2. Banyak-banyaklah membaca buku, blog, artikel atau koran-koran.
    Beragam bacaan yang anda habiskan setiap harinya, secara langsung akan membantu meningkatkan kualitas bahasa anda. Diksi atau pemilihan kata tidak menjadi masalah lagi bagi anda. karena secara otomatis jumlah kosa kata anda bertambah dan itu sangat membantu dalam proses penulisan. Bacalah sebanyak mungkin, kemudian mulai dengan menulisakan apa-apa yang telah anda baca. lakukan ini dalam satu bulan dan pada bulan kedua saya menjamin anda akan lancar menulis.

3. Banggalah pada tulisan sendiri, walau bagaimanapun itu adalah karya pribadi anda. Jangan takut pada orang lain yang menghina anda, tak usah hiraukan. Mereka yang memberi komentar negatif adalah orang-orang yang penakut, yang takut kalau anda bisa lebih dari mereka. In fact, they cannot do it.

4. Pahamilah, didunia ini tidak ada sebuah karya yang jelek. Yang jelek adalah orang yang tidak berkarya dan jauh lebih jelek lagi orang yang tidak memiliki karya namun menjelek-jelekan karya orang lain.

5. Selamat mencoba, semoga bermanfaat!

By: Qomi Uthugyan

BE THE BEST YOU CAN BE


Kamis, 31 Mei 2012

Ekspektasi NOL


"Experience is the Best Teacher" entah pepatah mana yang telah mengeluarkan statement seperti itu, yang jelas kata-katanya yang sederhana berhasil menggambarkan maksudnya dengan sempurna.
Percaya atau tidak, waktu yang kita habiskan hari ini adalah sesuatu yang sangat-sangat berharga. Lebih berharga dari pada segunung emas sekalipun.. dianalogikan jika kita kehilangan gunung emas, maka kita bisa mencarinya dengan waktu yang kita miliki, karena masih ada kesempatan kita untuk berusaha. Namun jika kita kehilangan waktu, maka gunung emas sekalipun takkan mampu membuatnya kembali.
waktu itu amat-amat mahal.. mungkin kalau bisa didolarkan, dalam satu hari dihargai $100,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000,00.
boleh ditafsirkan sendiri!

Ada unsur yang tidak bisa kita pisahkan dengan waktu, yaitu pengalaman. sinkronisasinya, semakin banyak waktu yang kita habiskan maka semakin bertambah pula pengalam yang kita dapatkan.
Tapi itu belum pasti, karena disadari atau tidak banyak sekali waktu yang tidak produktif yang sering kita buang dengan perccuma. Contohnya, kita sebagai mahasiswa masih sering nonton TV, nongkrong-nongkrong, facebookan, twittera, nge-gossip, jalan-jalan gak jelas dan masih banyak lagi.
Sedangkan kewajiban justru lebih banyak kita lupakan, mengerjakan tugas saja tunggu deadline dulu, baca buku males, kalo belajar belum bisa serius alias ogah-ogahan.
Inilah mengapa banyak produtifitas waktu kita yang terbuan percuma.

Pengalaman, jika membicarakan pengalaman sebenarnya kita membicarakan sesuatu yang teramat penting dalam jiwa seorang insan.. pasalnya pengalamanlah yang dapat menggambarkan quality of life seseorang.
pengalaman juga yang membedaka si-tahu dan si-tidak tahu, pengalaman juga bisa membedakan si amatir dan si profesional.  jadi teramat penting suatu pengalaman jika kita sepelekan.

kejarlah sesuatu yang baru, tak perlu yang aneh-aneh, cukup dimulai dengan sesuatu yang kamu tertarik untuk melakukanya. ketika menemukan sesuatu yang baru, terjunlah, masuklah dan berselancarlah kamu lebih dalam. ketahui sesuatu yang orang lain belum tentu tahu.. kuak segala informasi didalamnya.. tak perlu pikirkan hasil apa yang nanti bisa kamu dapat, tak perlu memikirkan balasan apa yang kamu akan diberinya.
berekspektasi lah pada segala pengetahuan yang kamu dapatkan lebih dari ekspektasi lainya.

in the end, berekspektasilah nol pada sesuatu yang kamu kerjakan. Jangan berharap banyak, tapi jangan putus harapan. kemudian berikan apa-apa yang telah kamu dapat kepada orang lain. dan jadilah guru! bukan pengajar! jadilah future hunter, make this world more beautiful..

wassalam!

Jumat, 25 Mei 2012

Renungan Malam..

Tapak demi tapak kujalani hari, tak tau apa yang kucari hingga aku merasa basi.
Mungkin inilah jalan yang harus kulalui dengan segenap keteguhan hati..
oh, Tuhan.. aku sungguh tak tau akan kau bawa kemana aku ini
Apakah ini takdirmu atau justru takdirku..atau mungkin takdir kita semua..

Yang kutahu hanyalah, aku harus tetap tumbuh, tumbuh, tumbuh dan tumbuh.
hingga kelak dunia ini berhenti dihuni oleh orang-oran bajingan...
aku tak tau apakah aku ditakdirkan sebagai satria piningit ataukah prometheus seperti dalam mitologi yunani.
yang jelas aku suduh muak, aku kesal, aku jengah dengan bangsa ini..
bangsa yang dihuni oleh para keparat bajingan yang datang dari goa ketidak jelasan.

Tuhan, bantu aku bangkit, bantu aku untuk menciptakan suatu peradaban baru di Negri ini..
aku ingin menjadi seperti Soekarno, Hatta, Mahatma Gandhi, Napoleon, keenedy bahkan Hitler sekalipun.
aku ingin seperti mereka, mereka yang dapat merubah bangsanya menjadi bangsa yang unggul..

AKU YAKIN SUATU SAAT AKAN MUCUL ORANG HEBAT DI NEGRI INI YANG PEDULI TERHADAP BANGSANYA DAN AKAN MERUBAH INDONESIA MENJADI MERCUSUAR DUNIA.


Rabu, 02 Mei 2012

Culture and Economic Progress

"Seuatu yanng baik dikaca mata budaya belum tentu memiliki dampak yang positif / baik dalam bidang ekonomi". Kira-kira statement itulah yang saya dapatkan dalam seminar sore tadi yang dibawakan langsung oleh seorang ekonom nasional Pak Wija.

Dalam kasus ini beliau menggambarkan Jepang sebagai negara yang memiliki budaya yang baik diatas rata-rata negara lainya karena beberapa faktor:

1. Bangsa jepang merupakan bangsa pekerja keras.
    terbukti dengan waktu jam kerja mereka yang melebihi negara-negara maju lainya.

2. Bangsa Jepang sangat mudah diorganisir.
    Mengapa dikatakn deminkian, masih ingatkah anda pada kejadian tahun lalu yang menimpa Jepang khuusnya didaerah Fukushima. pada saat itu terjadi bencana gempa bumi dan tsunami yang menyebabkan beberapa pusat reaktor nuklir di negara tersebut mengalami kerusakan, sehingga berpotensi bahaya pada kelangsungan hidup masyarakatnya. Maka pada saat itu juga pemerintah jepang memerintahkan untuk menutup dan menon-opersikan sementara sebagian reaktor nukllir yang bermasalah. Dan taukah anda bahwa negara tersebut kehilangan 30% sumber energinya pada saat itu. Apakah itu menjadi masalah buat negara Jepang? jawabanya tidak sama sekali, karena pada saat yang bersamaan masyarakat jepang keseluruhan serempak mengurangi 30% konsumsi listriknya.

3. Bangsa Jepang adalah bangsa yang sangat loyal.
    Di Amerika atau pun di Indonesia, seseorang yang menetap berpuluh-puluh tahun didalam satu perusahaan bisa dikatakan jarang, tapi dijepang, itu semua sudah menjadi budaya, mereka akan menetap selama mungkin dalam satu perusahaan hingga akhirnya pensiun di Perusahaan tersebut.

4. Bangsa Jepang adalah bangsa yang jujur.
    check this out http://www.metrosiantar.com/index.php/Opini/belajar-nilai-luhur-pancasila-dari-bangsa-jepang

Terimakasih
Nb. Tulisan ini akan berlanjut...